Ciri-Ciri Produk wisata

Ciri Ciri Produk Wisata
Dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1990 Kepariwisataan disebutkan bahwa
usaha pariwisata adalah suatu perusahaan dibidang pariwisata yang
menghasilkan produk tertentu. Produk wisata sebenarnya bukan saja
merupakan produk yang nyata (tangible) akan tetapi merupakan rangkaian
produk (barang dan jasa) yang tidak hanya memmpunyai segi-segi yang
bersifat ekonomis namun juga bersifat sosial, psikologis dan alam.

Produk wisata merupakan berbagai jasa dimana satu dengan yang lainnya
saling terkait dan dihasilkan pleh berbagai perusahaan pariwisata seperti :
akomodasi, transportasi, biro perjalanan wisata, restoran, daya tarik wisata
dan perusahaan lain yang terkait.
Rangkaian jasa dari produk wisata dikemas sedemikian rupa sehingga
menjadi satu kesatuan produk jasa yang diperlukan oleh wisatawan dan
dibentuk menjadi satu paket wisata. Paket wisata adalah suatu rencana acara
perjalanan wisata yang telah disusun secara tetap dengan harga tertentu
yang di dalamnya termasuk biaya untuk transportasi, penginapan, perjalanan
wisata dan sebagainya. Adapun ciri-ciri produk wisata :
1. Tidak dapat disimpan
Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan pariwisata pada
umumnya bersifat mudah rusak dan tidak dapat disimpan untuk kemudian
dijual kembali keesokan hari.
2. Tidak dapat dipindahkan
Wisatawan atau pengguna barang dan jasa pariwisata tidak dapat membawa
produk wisata kepada pelanggan tetapi pelanggan itu sendiri yang harus
mengunjungi atau datang sendiri untuk dapat menikmati produk wisata itu.
Contohnya untuk melihat keindahan Candi Prambanan, pengunjung harus
mengunjungi langsung objek wisata tersebut.
3. Produksi dan proses konsumsi terjadi atau berlangsung bersamaan
Wisatawan maupun pengunjung yang akan menikmati produk wisata
harus datang ke tempat proses produksi sedang berlangsung tanpa
keberadaan pembeli untuk mempergunakan atau menikmati jasa-jasa
tersebut tidak akan terjadi produksi.
4. Tidak ada standar ukuran yang pasti atau objektif
Karena dibuat untuk memenuhi dan keinginan pengunjung maupun
wisatawan yang beragam, umumnya produk wisata dibuat dan dijual dengan
variasi yang beraneka. Produk wisata memiliki keragaman jenis dan harga
yang ditentukan oleh bermacam-macam faktor seperti : musim, dan status
sosial pembeli.
5. Pelanggan tidak dapat mencicipi produk itu sebelumnya
Pembeli harus datang sendiri ke tempat proses produksi barang dan
jasa pariwisata berlangsung sehingga mereka tidak akan dapat mengetahui
kondisi produk tersebut secara nyata karena hanya mengetahui melalui
brosur dan media promosi lainnya.
6. Pengelolaan produk wisata mengandung resiko besar
Usaha pariwisata memerlukan investasi yang sangat besar
sedangkan permintaan sangat peka terhadap perubahan kondisi ekonomi,
politik, keamanan dan sikap masyarakat sehingga perubahan-perubahan
tersebut akan menimbulkan pengurangan permintaan apalagi hal ini terjadi
secara terus menerus akan mengakibatkan goyahnya sendi-sendi investasi.




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

FREEDOM OF AIR

Diksi Untuk Mamah